tirto.id - Gerindra adalah salah satu partai politik yang akan ikut berkompetisi dalam Pemilu 2024. Berdasarkan hasil undi nomor urut yang diselenggarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 14 Desember 2022, Gerindra menempati nomor urut 2 pada Pemilu 2024.
Di Pemilu Legislatif (Pileg) 2019, Gerindra berhasil mendulang suara sebanyak 12,51 persen atau meraih posisi suara terbanyak kedua di tingkat nasional. Sehingga, Gerindra berhak menempati 78 kursi di DPR RI.
Namun, perolehan Gerindra masih belum cukup memenuhi persentase ambang batas untuk mengusung calon presiden secara mandiri.
Pasalnya, syarat ambang batas atau presidential threshold partai yang ingin mengusung calon presiden harus memiliki setidaknya 115 kursi di DPR, atau 20 persen dari jumlah parlemen.
Aturan mengenai ambang batas calon presiden itu ada dalam Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Berikut isi peraturan tersebut:
"Pasangan Calon diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada Pemilu anggota DPR sebelumnya.”
Oleh karena itu, Gerindra telah melakukan manuver politik dengan berkoalisi bersama PKB. Koalisi Gerindra dan PKB disebut dengan Koalisi Kebangsaan Indonesia Raya.
PKB memiliki 58 kursi di DPR RI. Sehingga, bila digabung, total persentase kursi milik koalisi Kebangsaan Indonesia Raya adalah 136 kursi. Jumlah yang lebih dari cukup untuk mengusulkan nama calon presiden.
Namun, hingga saat ini Gerindra dan PKB belum mengumumkan nama jagoan mereka di Pemilu 2024 mendatang, selain Prabowo Subianto.
Jumlah Total Suara Gerindra di DPR RI Pemilu 2019 Seluruh Indonesia
Data Versi: 19 Dec 2019 00:00:04 Progress: 804.583 dari 813.336 TPS (98.92382%)
Kontributor: Balqis FallahndaPenulis: Balqis FallahndaEditor: Alexander Haryanto
KPU DKI Jakarta telah menetapkan perolehan suara partai politik hasil Pemilu 2024 tingkat DPRD Provinsi Jakarta.
Berdasarkan data Keputusan KPU Jakarta Nomor 80 Tahun 2024 yang ditetapkan 27 Juli lalu, jumlah suara sah seluruh partai politik pada pemilu kali mencapai 6.065.121
PKS menjadi partai dengan suara terbanyak. PDIP menempati posisi kedua, sementara Partai Gerindra ketiga. Disusul NasDem dan Golkar yang berada di posisi empat dan lima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KPU Jakarta juga sudah menetapkan perolehan kursi dan calon terpilih DPRD Jakarta 2024-2019. Total ada 106 kursi yang diperebutkan. PKS berhasil menguasai 18 kursi.
Berikut rincian perolehan suara dan kursi parpol DPRD Jakarta hingga 10 caleg dengan suara terbanyak:
Perolehan suara partai tingkat DPRD Jakarta ini menentukan pencalonan gubernur dan wakil gubernur Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
Berdasarkan PKPU terbaru berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK), partai yang bisa mencalonkan pasangan gubernur-wakil gubernur minimal memiliki suara 7,5 persen.
KPU Jakarta membuka pendaftaran bakal cagub-cawagub mulai 27 sampai 29 Agustus.
Sejauh ini 10 partai pemilik kursi DPRD Jakarta, kecuali PDIP, sudah memutuskan mengusung Ridwan Kamil-Suswono. PDIP mempertimbangkan mendukung Anies Baswedan.
Sementara ada pasangan calon perseorangan yakni Dharma Pongrekun-Kun Wardhana yang telah ditetapkan KPU Jakarta. Namun, calon independen ini diduga mencatut KTP warga Jakarta.
Ikuti terus paparan data dalam artikel Datalogi hanya di CNNIndonesia.com.
Rekam Jejak Partai Gerindra Selama Ikut Pemilu
Gerindra adalah partai politik yang didirikan pada tahun 2008. Gerindra resmi memasuki pertarungan politik pertamanya pada Pemilu 2009.
Pada Pemilu 2009, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju sebagai wakil presiden berpasangan dengan Megawati, namun kalah melawan pasangan SBY-Budiono yang menang jauh karena meraih suara hingga 60,80 persen.
Gerindra pada Pileg tahun 2009 berhasil mengantongi 4,46 persen suara nasional. Sehingga, kadernya berhak menduduki 26 kursi di DPR RI.
Pada Pemilu keduanya di tahun 2014, Gerindra berhasil meraih suara nasional sebanyak 11,81 persen, wakil Gerindra di DPR RI meningkat pesat dibandingkan periode sebelumnya menjadi 73 kursi.
Meski demikian, pada tahun 2014, Gerindra yang mengusung Prabowo sebagai capres berpasangan dengan Hatta Rajasa lagi-lagi belum berhasil menempati kursi nomor satu di Indonesia.
Keduanya hanya mendapati perolehan suara sebanyak 46,85 persen, kalah dengan Jokowi dan Jusuf Kalla yang berhasil mengantongi 53,13 suara.